Memahamimu sama sulitnya mencerna sepatu karet dalam ususku.
Cintamu seperti pil anjing gila yang aku teguk bersama racun serangga.
Tumpukkan jerami ini menjadi saksi dosa kita hingga dini hari | Sepasang binatang dimabuk cinta semalam.
Aku memandangmu penuh prihatin dan haru. Sabar Sayang, senyummu akan indah kembali saat gigi palsumu sudah jadi.
L: Sayang, jangan marah ya. P: Ga bisa! L: Kalo kamu marah, nasib udin bagaimana? P: Plaaaaaak!
Senyum lebarnya yang tak pernah bisa kulupa. Oh.. Bersama sticker cabai pastinya.
Aku percayai cintamu sama bodohnya dengan mempercayai tukang parkir mobil | Terus maju mundur kanan kiri duaaar!
Dicari laki-laki mata keranjang dan berpantat tebal. Untuk dijadikan pacar, troli dan atm berjalan.
Kemarilah Sayang, mendekatlah.. Kubersihkan dulu congekmu ditelinga.
Kasih, percayalah demi apapun aku mencintaimu. Aku rela operasi kelamin dan menikahimu.
P: Dadaku berdarah, kau jahat! L: Sayang, boleh aku hisap sbg permintaan maaf? | Sekejap telapak tangan P mendarat dg kencang.
Sayang, meski dadaku tak sebesar Melinda dee tapi percayalah isinya lebih dari itu.
Begitu lebat hutan rinduku padamu, selebat bulu ketiakku.
Mencintaimu sama sakitnya saat si anu terjepit retsleting celanaku | Oh my God, asetku!!!
Membuka hatinya sama sulitnya membuka celananya | Kurang ajar!
Cintamu seperti pil anjing gila yang aku teguk bersama racun serangga.
Tumpukkan jerami ini menjadi saksi dosa kita hingga dini hari | Sepasang binatang dimabuk cinta semalam.
Aku memandangmu penuh prihatin dan haru. Sabar Sayang, senyummu akan indah kembali saat gigi palsumu sudah jadi.
L: Sayang, jangan marah ya. P: Ga bisa! L: Kalo kamu marah, nasib udin bagaimana? P: Plaaaaaak!
Senyum lebarnya yang tak pernah bisa kulupa. Oh.. Bersama sticker cabai pastinya.
Aku percayai cintamu sama bodohnya dengan mempercayai tukang parkir mobil | Terus maju mundur kanan kiri duaaar!
Dicari laki-laki mata keranjang dan berpantat tebal. Untuk dijadikan pacar, troli dan atm berjalan.
Kemarilah Sayang, mendekatlah.. Kubersihkan dulu congekmu ditelinga.
Kasih, percayalah demi apapun aku mencintaimu. Aku rela operasi kelamin dan menikahimu.
P: Dadaku berdarah, kau jahat! L: Sayang, boleh aku hisap sbg permintaan maaf? | Sekejap telapak tangan P mendarat dg kencang.
Sayang, meski dadaku tak sebesar Melinda dee tapi percayalah isinya lebih dari itu.
Begitu lebat hutan rinduku padamu, selebat bulu ketiakku.
Mencintaimu sama sakitnya saat si anu terjepit retsleting celanaku | Oh my God, asetku!!!
Membuka hatinya sama sulitnya membuka celananya | Kurang ajar!
Siang ini panasnya begitu ganas, membakar hati dan rindu yang sudah terlanjur keras.
Aku tak punya cukup airmata untuk mengenang semua, tidak akan sayang dan selamat tinggal.
Andai kubisa megucapkan rasa, harusnya ia bisa merasakan hatiku yang paling dalam, menyuarakan semua rintih lara padanya.
Caranya memandang selalu hangat, sehangat secangkir kopi hitam pekat saat aku terjebak dalam malam gelap.