Sayang, mari kita coba lagi, apa saja selain melerai hening. Sudah hampir dua jam kita duduk rapi tanpa kata, berteman apa-apa. Ada apa dengan kita? Kita mesra, kita paham, kita hanya, kita...
Ini cangkir ketiga, piring kedua, dan kita masih sama. Aku sangat menikmati keheningan ini, keheningan yang kulumat dengan hangat, keheningan yang kuanut sembari memeluk sorot mata, seorang laki-laki kecintaanku. Tak ada sepatah kata pun terbata, hanya tatap mata, hanya bertukar nafas dariku-darimu, dalam diam.
"Sayang, bolehkah aku berbicara?" tanyaku. "Silahkan, Sayang." jawabmu. Akhirnya, sesepi pecah dengan suara serak-serak basahnya. Dan aku kembali hening, kutundukkan kepala, kupungut huruf demi huruf penyusun kata-kata, "Mari kita pulang" dan "Aku mencintaimu".
Kak Bening ngapo dak kuliah di jurusan sastra bae? Keren kak :$
BalasHapusPinginnya dek, doain aja :)
BalasHapusoke kak :) pasti itu. Salam kenal bae yo dari dita :)
BalasHapusTerimakasih ya. Salam kenal juga, dek :)
BalasHapusFollow back twitter kak hehe :) @DITARS_ dak berani mention :(
BalasHapusFollowed, dek :)
BalasHapus