Kemarin, aku ditinggal pergi, hari ini aku sendiri, dan esok sebaiknya aku menyendiri, tanpa ada yang pergi, tanpa ada yang memaksaku untuk sendiri. Begitulah hari-hariku sekarang ini, yang semakin hari semakin akrab dengan sunyinya dinding kamar.
Pagi hari, aku lupa dengan segelas kopi hitam malam tadi, setelah selesai kucumbui tanpa kusudahi. Kucicipi lagi sedikit basahi bibir hitam ini akibat rokok yang tak sudah-sudah, dan ternyata masih manis seperti nikmatnya malam tadi. Ya, aku hanya bisa bercinta dengan segelas kopi, bertiga dengan dinding kamar yang setia menyimak kami bergulat tanpa desahan. Wah, dasar perempuan edan!


Tidak ada komentar:
Posting Komentar