Aku masih perempuan, sampai kapan pun aku masih perempuan. Aku suka ke salon, remajakan karunia yang rapuh, kecantikkan. Aku masih cantik, sepanjang penilaianku dalam kaca. Aku masih feminin, suka hak tinggi dan rok mini. Aku masih seksi, sepanjang mata lelaki terpancing birahi. Tapi ada hal yang tertutup rapi dibalik semua kata "masih" tadi.
Setiap kali aku bertemu dengan sesuai seleraku, aku tak lagi perempuan dan tak mungkin juga bukan. Aku punya kekasih dan itu susah sekali didapati. Aku sadar banyak yang "bukan" datang menawarkan hati untuk dilabuhi, tapi aku perempuan dan mereka "bukan". Apa masalahnya? Itulah masalahku.
Aku tidak gila, aku tidak sakit, aku masih perempuan. Aku tidak berharap siapapun untuk paham, aku hanya ingin hargailah hak setiap orang dalam pilihannya, alasannya.
Aku marah, saat pandangan mata sinis yang tahu gerak-gerikku dalam interaksi antar sesama, yang tahu aku masih perempuan tampilan luar, yang tahu aku bukan seorang "bukan". Aku benci, saat cercaan moral terbawa oleh pandangan mata mereka. Kemarikan bibirnya! Supaya aku bisa menghentikannya. Aku kesal, saat memandangku sebelah mata, mana sebelah mata lainnya? Buta seketika dengan cercaan mereka. Hey! Tidak ada satu pun orang yang mau punya predikat "masih" dan itu berarti tidak ada yang berhak menghakimi. Jangan bawa kata-kata dosa, karena aku yang menanggung semua, karena aku masih perempuan. Aku tidak salah, tidak menyalahkan siapa saja, hanya saja saat menjadi perempuan, pengalamanku dan diriku yang tidak biasa.
Aku ingin sembuh meski tidak sakit, aku ingin waras meski tidak ada gangguan jiwa, aku ingin menjadi perempuan (lagi). Tapi aku cinta kekasihku saat ini yang jauh lebih pahami aku sebagai perempuan terlepas dari kata "masih" tadi, secara manis dan manusiawi. Apa karena kami sama-sama masih? Entahlah, aku juga tidak bisa memastikannya secara logika dan pandang mata biasa, secara mata hati berdua saling pandang, kami jelas berbeda dan itulah indahnya masih-cinta-masih. Tidak ada lontaran kata-kata kasar, tidak ada kekerasan yang sering aku temui saat menonton berita setiap pagi sebelum pergi bekerja.
Dan lagi-lagi itulah yang aku suka, jatuh cinta yang tidak biasa. Andai aku bisa teriak keras disini sekarang, aku hanya ingin katakan bahwa "Aku masih perempuan!".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar