Selasa, 04 Oktober 2011

Lingerie..

Layaknya perempuan lain, aku tak bisa tanpa itu. Setiap hari setelah mandi harus berganti, terlebih saat ingin membaringkan tubuh untuk tidur dikasur empuk berbalut bed cover berwarna biru kesukaan. Tapi ada beberapa dari itu yang sangat tidak aku sukai, dimana itu yang kukenakan saat melakukan "Atas nama cinta" bersama laki-laki yang tidak menghargai itu sama sekali. Ingin sekali aku buang, tapi lagi-lagi aku ragu karena aku juga menyukai itu, yang tidak aku suka hanya kenangan buruk setelahnya saja. Tiap kali sehabis mandi, rasanya aku enggan berganti, membuka lemari kecilku yang dipenuhi itu. Warnanya yang teduh, sentuhan serat-serat halus, selalu menggodaku untuk mengenakan itu dan segera buatku ingat dengan kenangan buruk itu. Jadi aku harus kenakan apa? Apa harus aku kenakan sesuatu yang identik dari laki-laki? Apa harus aku diam-diam, memakai kepunyaan ayahku? Itu ide yang buruk, yang tidak juga menyelesaikan masalahku.

Itu benar-benar memusingkan kepalaku, sehari tiga kali berganti, setiap hari terus sepeti itu. Sudah lebih dari 7 tahun sejak aku melakukan kebodohan itu, kali kan saja berapa banyak aku berganti sehabis mandi, sebelum pergi tidur malam hari. Sebanyak itu juga kepalaku serasa ditikam belati berulang-ulang tanpa henti. Aku lelah sekali..




"Atas nama cinta" tidak seindah lagu dari Rosa, tidak hanya sebuah rayuan. Sebenarnya hanya 3 kata yang sangat ampuh untuk menikmati dan menyetubuhi target yang diinginkan, gratis tanpa mahar, tanpa kesepakatan janji suci depan saksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coldplay - The scientist

 

Blog Template by YummyLolly.com