Aku tak cukup paham dengan sistem ini, pemimpin dan para ajudan yang carut marut jauh dari keadilan. Aku dan kami yang mewakili generasi negri ini berharap jiwa besar para orang-orang besar (besar kepala, busungkan dada), bukan ingin dikasihani tapi berilah kami kesetaraan ekonomi. Buka jalan untuk kami maka akan kami kembangkan sendiri. Dukunglah kami dalam pendidikan dan seni, jangan buat kami iri dan berlari ke negri orang lain. Kami tak butuh jutaan pohon beton, ratusan mall, yang kami butuh gubuk layak untuk mencari ilmu, taman bermain salurkan seni dan ladang dimana kalian mengubur uang logam kami. Negri ini yang kaya akan logam mulia, lentus berlimpah dan tanah hitam yang gembur nan subur, tragisnya kami tak cukup bahagia karna kami manusia pribumi seperti kuli. Kami penderita marginalisasi yang hanya bisa menyadari dan berusaha berontak yang tak terladeni. Kami korban monopoli hanya bisa gigit jari melihat kalian menikmati pundi-pundi hasil bumi putar logam kami. Dengan bangganya kalian melenggak yang mahir dalam menjajakan janji-janji penuh ingkar. Kami kaum minoritas terhempas karna marhaenisme yang tak sesuai. Kami bukan robot, kami bukan binatang pekerja keras, kami punya hak untuk merdekakan diri, harga diri kami. Negri ini krisis moralis dan agamais sebagai pondasi negri ini. Baca tulisan kami, jika telinga kalian tak cukup peka dalam mendengar jeritan hati kami.
Sabtu, 20 Agustus 2011
Kamis, 11 Agustus 2011
Hanya aku..
Jika mencintaimu adalah dosa
Biarkan aku menjadi penghuni abadi neraka
Jika merindumu haram adanya
Biarkan aku menjadi manusia nista
Jika mencumbumu tidak diperbolehkan Tuhan
Biarkan aku menikahi hatimu terlebih dulu
Jika menunggumu habiskan usiaku
Biarkan aku tebujur kaku
Hanya untuk cinta, rindu dan tubuhmu yang halal untukku
Hanya aku
Biarkan aku menjadi penghuni abadi neraka
Jika merindumu haram adanya
Biarkan aku menjadi manusia nista
Jika mencumbumu tidak diperbolehkan Tuhan
Biarkan aku menikahi hatimu terlebih dulu
Jika menunggumu habiskan usiaku
Biarkan aku tebujur kaku
Hanya untuk cinta, rindu dan tubuhmu yang halal untukku
Hanya aku
Kau dan cinta
Kau, cinta yang santun
Kau, cinta yang frontal dan mendayu-dayu
Kau, cinta yang gaduhkan sepi
Kau, cinta yang hempaskan rasa sedih
Halusinasi bayangmu terus menghantam isi kepalaku
Sayang, aku tak lagi mengenal tidur sejak mengenalmu
Mimpiku selalu indah
Meski ku tak lagi pernah tidur
Kau dalam pikiran
Aku dalam diam
Bersama dinding kamar, hembusan asap, dan sugesti nyanyian
Biarkan semua kacaukan sunyi malam
Kau, cinta yang frontal dan mendayu-dayu
Kau, cinta yang gaduhkan sepi
Kau, cinta yang hempaskan rasa sedih
Halusinasi bayangmu terus menghantam isi kepalaku
Sayang, aku tak lagi mengenal tidur sejak mengenalmu
Mimpiku selalu indah
Meski ku tak lagi pernah tidur
Kau dalam pikiran
Aku dalam diam
Bersama dinding kamar, hembusan asap, dan sugesti nyanyian
Biarkan semua kacaukan sunyi malam
Rabu, 10 Agustus 2011
Rasakan!
Meski kau berlari kencang
Berusaha untuk seribu langkah mendahuluiku
Kau tidak akan pernah mampu
Selama hati dan pikiranmu tidak lebih busuk dari topengmu
Selama hati dan pikiranmu tidak lebih busuk dari topengmu
Kejarlah dan nikmati penatnya terjebak bersama rasa dengkimu!
Selasa, 09 Agustus 2011
Your love..
Your love so free of sorrow, pain in heart
Your love so far away from limit, boredom boundary
Your love so blind of sight, dissatisfaction searching
Your love so close of tightly, without distance
Your love so far away from limit, boredom boundary
Your love so blind of sight, dissatisfaction searching
Your love so close of tightly, without distance
Hingga aku, hingga waktu..
Penuhi catatanku dengan kisahmu, kisahku
Biarkan ku tulis semua tentangmu hingga tak ada lagi setitikpun celah dalam kertasku, hingga jari-jariku kaku
Meski habislah semua kertasku, akan ku kosongkan memoriku dan mengisinya denganmu
Biarkan umur dan Tuhanku yang menghapusnya bersama waktu
Saat aku sudah lupa dengan semua kisah itu, jangan letih untuk ceritakan semua tulisanku
Buatku kembali mengingat indahnya dirimu dalam tulisanku dalam memoriku
Saat aku menghilang, bacakan lagi bersama doa-doamu hingga aku bertemu Tuhanku
Biarkan ku tulis semua tentangmu hingga tak ada lagi setitikpun celah dalam kertasku, hingga jari-jariku kaku
Meski habislah semua kertasku, akan ku kosongkan memoriku dan mengisinya denganmu
Biarkan umur dan Tuhanku yang menghapusnya bersama waktu
Saat aku sudah lupa dengan semua kisah itu, jangan letih untuk ceritakan semua tulisanku
Buatku kembali mengingat indahnya dirimu dalam tulisanku dalam memoriku
Saat aku menghilang, bacakan lagi bersama doa-doamu hingga aku bertemu Tuhanku
Aku adalah kanvas..
Aku adalah kanvas, penuh coretan tidak jelas penuh muntahan tanpa sketsa, tanpa filosofi rasa. Sayangnya aku tak lagi bisa bersih, tak bisa kembali putih. Aku tidak membenci coretan cacat ini, aku hanya menunggu pelukis paham yang bisa memperbaiki dan buat semua coretan ini menjadi hal yang bisa dikagumi. Gantung aku didinding kamarmu, nikmati indahnya aku akan senimu.
Cintanya..
Cintanya begitu bebas, begitu puas. Dinginnya malam menusuk tulang tak terasa hanya dengan satu tatapan saja. Samarnya penglihatan begitu jelas bersama rabaan telapak tangan, lembutnya wajah, begitu halusnya suara. Cintanya begitu khas, begitu wangi. Teriknya siang tak buatku terbakar, sejuk hanyalah sebagian kecil keindahan akan sentuhan. Riuhnya angin membawa awan mendekati hitam tak cukup buatku cemas akan datangnya hujan. Basahi aku, siramlah agar aku kembali segar. Saat mataku spontan membuta, penciumanku tak punyai lagi rasa dan telingaku tuli seketika, hanya gumpalan darah inilah yang aku punya untuk membalas cintanya yang alakadarnya, begitu apa adanya.
Kaca..
Aku bagai kaca jendela berdebu tebal penuh kotoran. Sampai akhirnya ada seseorang yang merelakan tangannya hanya untuk bersihkan semua. Aku terharu, aku malu. Apakah aku layak? Jika iya, jangan pernah biarkan aku kembali berdebu jika sebaliknya, silahkan.. Aku hanya bisa menunggu untuk dipecahkan oleh sebuah batu.
Senin, 08 Agustus 2011
Jemput aku terlebih dahulu..
Semua rasa takutku hilang tapi tidak dengan takut kehilangan, yang ada semakin hari semakin menjadi. Aku tak ingin lagi sedih karna ditinggal pergi, maka Tuhanku kabulkanlah doaku. Beri ajalku, jemput aku terlebih dulu dari Ibuku, Bapakku, Adik-adikku dan Kekasihku.
Lelakiku..
Aku kembali menjadi pecandu, tidak lagi sabu, tidak juga sejenis itu. Aku selalu ketagihan, setiap kali jauh. Dia bukan marlboro merahku, bukan juga lagu-lagu yang buatku terus mendayu. Dia lelakiku.. Lelaki yang sudah buatku kembali hidup dari mati suriku, menghancurkan ketakutanku, memusnahkan sugest burukku. Entahlah, aku masih merasa bahwa semua ini ilusi atau khayalan tingkat tinggi, yang tak terbendung lagi. Tapi disetiap tatapannya aku selalu melihat matahari yang tersenyum dan berkata "Selamat pagi bumiku, akan ku terangi kau sampai Tuhan pecahkanku bersamamu." Aku merasa terbang seperti pemakai, bahkan kenikmatannya lebih dari semua itu, pastinya tanpa dosa.
Sayang, aku tak ingin lagi terhanyut, pasrahkan pada arus yang membawaku. Kendalikan semua ini, jaga sampai kita tak lagi sanggup.
Kamis, 04 Agustus 2011
Cukup ikuti aku, caraku.
Meski hina, bantulah aku bangkitkan semua
Meski tak lagi sesempurna lainnya, kembalikan apa yang pernah aku rasa
Tidak dengan mendayu-dayu
Ikutilah caraku, cukup itu
Meski tak lagi sesempurna lainnya, kembalikan apa yang pernah aku rasa
Tidak dengan mendayu-dayu
Ikutilah caraku, cukup itu
Rabu, 03 Agustus 2011
Tuhan, ini yang aku ingini..
Aku hanya ingin berpegangan selama perjalanan, gelapnya sepanjang jalan, sakitnya kerikil tajam, dan hilangnya diri dalam terjalnya jurang. Aku hanya ingin bersama sampai dimana tujuan sebenarnya, meski kita tidak ada yang tahu apa kehendak Tuhan nantinya, setidaknya kita tahu bahwa kaki, hati dan pikiran kita tidak salah memilih jalan, memilih rasa dan seseorang. Amin..
Langganan:
Postingan (Atom)