Aku bagai kaca jendela berdebu tebal penuh kotoran. Sampai akhirnya ada seseorang yang merelakan tangannya hanya untuk bersihkan semua. Aku terharu, aku malu. Apakah aku layak? Jika iya, jangan pernah biarkan aku kembali berdebu jika sebaliknya, silahkan.. Aku hanya bisa menunggu untuk dipecahkan oleh sebuah batu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar