Dekatkan, sentuhkan telapak tangan lembutmu, biarkan ia bersetubuh mulai dengan alis, kelopak mataku, hidungku, pipiku, bibir tipisku, dan belahan daguku. Sentuhlah perlahan-lahan dengan mata terpejam, ingatlah Sayang, semua lekuk wajah dan tubuhku yang telanjang. Kamar ini redup, lampu tidur yang sengaja aku hidupkan, hanya saat bersamamu, saat malam. Aku tak ingin cermin dan meja rias, lemari pakaian, jam bersama dinding, dan pendingin ruangan asik pandangi kita diatas ranjang.
Kinasih : Sebentar Sayang.
Dhasa : Kenapa?
Kinasih : Aku tak lagi meminum pil kb.
Cemaslah laki-laki yang masih berada diatas tubuhku, seketika pun ia bangun dan duduk dipinggiran ranjang.
Dhasa : Bagaimana bisa kau tidak meminumnya lagi?
Kinasih : Karena aku menginginkannya!
Dhasa : Bagaimana kalau kau hamil? Aku tak mungkin menikahimu!
Kinasih : Kenapa tidak? Jika tidak bisa kenapa kau menyetubuhiku setiap kali dia pergi?
Dhasa : Karena...
Kinasih : Karena apa? Karena dia lagi?


Tidak ada komentar:
Posting Komentar