Sabtu, 07 April 2012

Sebuah Tanya (Puisi Soe Hok Gie)

Akirnya semua akan tiba
Pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
Sambil membenarkan letak leher kemejaku?

Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat

Lampu-lampu berkelipan di Jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. Kau dan aku berbicara. Tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti Jakarta kita

Apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. Kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?

Haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. Wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. Seperti kabut pagi itu

Manisku, aku akan jalan terus
Membawa kenangan-kenagan dan harapan-harapan
Bersama hidup yang begitu biru


Selasa, 1 April 1969

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coldplay - The scientist

 

Blog Template by YummyLolly.com