merenungkan jiwanya sejadi-jadi.
Riuh memecah melupa, dan memutar kenangan hari-hari kemarin.
Sedang selimut masih membalut duka,
yang belum juga ingin pergi.
Alangkah pagi, bantal menjatuhkan tumpukkan mimpi,
yang belum sempat kusudahi.
Riuh memecah tenang, dan memutar kenangan hari-hari kemarin.
Sedang guling masih kupeluk dengan erat,
sebab hangat tubuhmu masih begitu lekat.
Sudah pagi, bangunlah dari ranjang.
Masih akan ada malam, untuk kaulanjutkan
melupa yang berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar