Senin, 19 November 2012

Siapa?

Perpisahan kali ini aku lebih tenang dari apa yang pernah terjadi sebelumnya dan aku tidak mengatakan bahwa aku menerimanya, yang aku katakan "Gunakanlah waktumu sampai kau merasa cukup dengan ketabahanku." setelah aku menjatuhkan tangis sedikit demi sedikit dan menyisakan air mata (bahagia) yang lain untuk menyambutmu saat kembali nanti. Aku tak ingin memaksamu dengan begitu tampak sedih, aku akan membiarkanmu berlari hingga letih dan membutuhkan segelas air putih. Aku tahu, kau tak inginkan aku untuk datang menanyakan apa alasanmu, tapi kakiku rela bertelanjang di atas aspal hanya untuk menujumu. Sementara matahari tak meredupkan teriknya sama sekali dan kau tak juga memecah keheningan dengan sapa, tak sepatah kata pun. Dan aku tetap tabah.

Ketabahan seperti apakah yang kauminta? Seperti pasir pantai yang rela didera tanya tiap kali ombak datang lalu meninggalkannya. Seperti seekor anjing yang selalu menyambut tuannya dengan ceria meski ia baru saja kehilangan tulangnya. Seperti lilin yang butuh sang gelap untuk bisa membuktikan ketulusannya.

Saat kau sudah tahu seperti apa ketabahan yang kaumau, dengan waktu yang kauhabiskan. Aku telah santai karena semua sudah kupersiapkan. Di hari itu pula, daun-daun gugur akan menjelaskan padamu tentang cintanya yang teramat tabah pada angin.

Aku tidak sedang membujukmu.
Aku tidak sedang mencari pembenaran akan sayang yang teramat dalam untukmu.
Dan aku tidak sedang membenarkan atau menyalahkan siapa-siapa,
Aku hanya sedang dipenuhi banyak tanda tanya;


"Entah siapa yang brengsek di sini?
Aku, kau, atau hujan yang turun tadi malam."


"Entah siapa yang bajingan di sini?
Aku, kau, atau permainan yang sedang dimainkan saat ini."


"Entah siapa yang bodoh di sini?
Aku, kau, atau kesetiaan ini."


"Entah siapa yang konyol di sini?
Aku, kau, atau kecemasan ini."


"Entah siapa yang jahat di sini?
Aku, kau, atau perbedaan ini."


"Entah siapa yang jadi pembunuh disini?
Aku, kau, atau rindu ini."


"Entah siap yang benar di sini?
Aku, kau, atau kepala batu."


"Entah siapa yang salah di sini?
Aku, kau, atau daun gugur yang rela ditiup angin."


"Entah siapa yang berkhianat di sini?
Aku, kau, atau puisi manis dua bulan lalu."


"Entah siapa yang hina di sini?
Aku, kau, atau ketabahan ini."


Siapa?

2 komentar:

Coldplay - The scientist

 

Blog Template by YummyLolly.com