Hingga kemerahan setengah tenggelam
menunggu ombak membawamu pulang berkelana,
mengarungi lautan yang kau sebut harapan
Serupa induk penyu yang melipir ke pesisir pantai
Membawa ratusan butir telur, yang ia sebut harapan
Harapannya, tukik akan mengenalinya sebagai induknya
Bukan hangat pasir pantai yang mengeram mereka
Sudah lebih dari tiga jam,
Sudah lebih dari tiga jam,
sembari tersenyum, sesekali pada langit yang mulai menghitam
ialah mereka, yang akan menyampaikannya saat aku tak lagi terjaga
Air laut makin pasang, menyentuh telapak kaki, sesekali
Angin laut makin dingin, menusuk tulang sendi, sesekali
Dan aku masih tenang, di sini
Menggigil, menahan rindu yang tak pernah henti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar