Selasa, 31 Mei 2011

Karakter diri dan jodoh nanti.


Apapun itu diciptakan dengan karakter diri dan jodohnya masing-masing. Karakter diri harus dipahami bukan hanya dengan ucapan "Aku bisa mengerti dirimu" tapi dengan caramu memperlakukan pasanganmu. Lain hal dengan jodoh yang harus dibangun sendiri untuk menemukan, dilanjutkan dengan memahami karakter jodohmu nanti. Jika kau belum bisa memahami karaktermu sendiri, jangan menuntut untuk jodohmu memahami. Berbeda jauh pacarmu dengan jodohmu nanti, jodoh akan menerima dan memahami karakter diri meski terkadang itu hal tersulit yang harus dijalani (Tidak mustahil jodohmu akan pergi saat batas kelelahannya pun habis). Maka pahamilah karaktermu, ubah segala hal dalam dirimu yang tidak menguntungkanmu agar jadohmu lebih mudah memahamimu.

Minggu, 29 Mei 2011

Sleeping beauty.

Lagi-lagi begitu banyak hal yang tidak terjangkau dalam pikiran. Lagi-lagi mengganggu mimpiku tadi malam. Terbangun seakan begitu banyak segerombol anjing liar menggonggong keras, memancing kegalauan dan kekacauan. Plaaaak! Balok kayu yang aku lemparkan untuk mengusir mereka semua. Pergi, tidak lama menjadi sunyi dan kulanjutkan tidur lagi. Terlelap dan hampir nyenyak tapi sepertinya belum saatnya waktuku sleeping beauty karna aku dibangunkan lagi dengan handphone ku yang bergetar beberapa kali tanpa dering.

Bagaimana jiwamu selama ini membawamu?


Raga terpisah oleh jiwa, kemudian terkurung dalam penjara.
Hanya ada sebuah piring seng berkarat dan beberapa kotoran tikus yang menyambutnya didalam.
Apa ini tempat yang layak?
Tergantung, bagaimana jiwamu selama ini membawamu.

Kamis, 26 Mei 2011

Keluarkan aku dari jendela!


Malam itu begitu sumuk, bercucuran keringat jagung. Tidak ada satu hembusan pun angin yang masuk dijendelaku, jendela kamarku. Huhh.. Makin mendidih keringatku, ada sepasang anjing berceloteh depan rumah. Bersautan seolah-olah sedang membincangkan masa depannya, tiba-tiba bertengkar,menggonggong keras membangunkan tukang sate yang terlelap menunggu pelanggannya, "Plaaaak!" lempar anjing dengan pentungan kayu petugas keamanan. Akhirnya aku putuskan untuk keluar dengan alasan perut lapar padahal aku hanya ingin angin malam dan beberapa sumringah ramah mereka (Tidak tahu siapa).

Aku bersujud jika perlu.

Semalam, aku kembali belajar satu hal yang terpenting dalam sebuah hubungan entah itu pertemanan, persaudaraan atau bahkan berpacaran. Dari dulu inilah yang aku takutkan, hal kedua dari pengkhianatan yang tidak bisa aku terima dalam pengertian. Hampir putus asa sebenarnya, maka pikirkanlah. "Aku bersujud jika perlu", aku mau jika itu bisa membuatku cukup yakin untuk memaafkanmu tapi aku sangat sadar bahwa aku ini sama, hanya segumpal daging yang diberi nyawa. Jadi jangan berlebihan, cukup beri kesetiaan dan kesabaran. Baik caramu memperlakukanku itu jauh lebih membuat bahagia. "Belajarlah untuk memperlakukan orang-orang disekitarmu dengan baik, tanpa kekerasan, tanpa perkataan kasar".

Sabtu, 14 Mei 2011

Kenapa kau begitu buruk?

Kenapa kau begitu jahat, begitu mengecewakan? Tidak bisakah kau menjaga sedikut mulut manismu? Rahasia temanmu yang sudah mempercayaimu? Aku tidak pernah merasa sangat menyesal seperti ini. Menyesal bertemu, mengenal, dekat, berbagi dan bahkan pernah menganggap sebagai sahabatku. Maaf, sudah terlalu sakit karna mulutmu menghancurkan semua (....)

Kepala batu.

Temanku, aku mengerti setiap orang punya karakter diri sendiri, punya prinsip yang dipertahankan hingga mati tapi sadarlah, bahwa satu yang ada didirimu itu tak mampu lagi untuk dimaklumi, untuk dimengerti. Setiap ada hal yang tidak bisa diterima, tidak seharusnya kau langsung menolak dengan nada yang begitu kencang, menunjukkan dengan kerasnya bahwa kau tidak menyukainya. Egomu, emosimu itu terlalu, terlalu dalam terlalu besar, sebesar batu dikepalamu. Mungkin sebut saja kepala batu. Sebenarnya aku tak mau menulis tulisan ini tentangmu tapi semua orang disekitarku pun menjadi kalang kabut ketika egomu berjatuhan dari kepalamu. Seolah-olah dunia ini milikmu, semua orang sanggup memaklumimu. Jangan pernah samakan interaksimu dirumah dengan interaksimu bersama kami semua. Mungkin kami bisa menerima tapi tak sepenuhnya seperti keluargamu dirumah, bahkan seperti mereka sama. Satu lagi, yang harus kau ingat diluar kepala dan dimana pun kau berada. Apapun yang disertai dengan ego hati, kepala dan jiwa tidak akan berjalan baik dan bahkan akan buatmu merasa dilempar begitu banyak kotoran manusia dihadapan muka (Malu). Menjilat apa yang sudah kau keluarkan, pungut sisa-sisa dari dirimu yang sudah mulai reda. Tidakkah sebaiknya kau pikirkan apa yang akan kau keluarkan dari segumpal daging yang tidak punya tulang itu? Fleksibel dan bahkan sangat tanjam. Aku pernah emosi, punya ego sampai saat ini tapi harusnya bisa dikontrol dengan baik, bila perlu kurunglah dalam sangkar besi. Buatlah emosimu untuk menyadarkan seseorang bukan untuk mencari kekalahan dan kemenangan. Buatlah egomu untuk mencapai cita-cita baikmu. Percayalah, tulisan ini bukan untuk mencercamu, bukan untuk memberi tahu semua orang tentangmu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku masih peduli dan ingin perubahan baik ada dalam dirimu. Karna jalanmu masih sangat panjang dan akan banyak bertemu orang nanti, semoga kau membaca dan setelahnya berubah secara pelahanan dan dipertahankan.

Sepertinya bukan hanya untuk temanku, untuk kalian yang punya ego dan emosi terlalu.

Kamis, 12 Mei 2011

Luapan (Sampah).

Kau laki-laki tapi seperti waria, tidak pasti, tidak berkomitmen dan tidak setia. Siang dan malamnya berbeda, hanya sesuai keinginannya. Berganti-ganti sesuai harga, sesuai nafsu belaka. Aku tidak menyalahkan warianya tapi laki-lakinya, ingat laki-lakinya!

Hari ini ucap suka saat perempuanmu sama seperti keinginanmu tapi beberapa hari kemudian kau tinggalkan perempuanmu karna punyai ketidaksengajaan yang tidak sesuai hasratmu. Hey! Carilah perempuan jauh diujung dunia sekalipun, tak ada satupun yang terlahir tanpa cacat sedikitpun (Fisik, ideologi dan masalalu). Kau Adam dan dia Hawa dari tulang rusukmu, bayangkan jika dia tidak sempurna apalagi kau yang tercipta terlebih dahulu darinya. Sadarlah kau lebih cacat (Emosi) darinya, egomu yang tinggi, emosimu yang terlalu mengeraskan kepalamu hingga menghancurkan hatimu. Kenapa kau terlahir begitu angkuh? Apa karna kau laki-laki, apa karna kau akan menjadi suami? Kau salah, karna kau waria dan tidak akan bisa menjadi suami jika tak bisa menepati janji."

Maaf, bukan maksud untuk mencerca disini tapi aku tak punya media lain selain ini. Aku berteriak keras pun tak didengar, berdiri didepanmu tak dihiraukan. Seperti tak butuh siapapun, seperti sanggup tanpa aku (Perempuan).  Lagi-lagi hanya bisa berkata "Hanya Tuhan yang tahu, yang memberi jalan hidupku maupun hidupmu.

Rabu, 11 Mei 2011

Apa adanya saja.

Penampilan biasa dan diri apa adanya itu bukanlah faktor penghalang suatu pergaulan karna yang terpenting adalah sikap dan sifat baik yang luar biasa. Adanya pro dan kontra terhadap diri itu biasa karna merekalah yang membantu membentuk diri untuk lebih dewasa dan jadi pribadi yang lebih mulia nantinya.

Stay on your promise, your oath!

"If I regret in relationship with you, maybe I've left you. I take you just the way you are, I'm sincere to love you dear. Swear, I dont want you to leave me. I'm serious in this relationship with you. Let your parents aren't receive me. We are walking on our way not them and I was ready with any risk. For the sake of our relationship dear."

Do you remember what you said that? What was it just your chit-chat? Forgive me if I cant be that what you want, this is me but where your words that you take me just they way i am? Stay on you promise, your oath!

Hidupku.

Teruslah kalian berkomentar, mengkritikku sepedas mungkin dan buatlah diri kalian tertawa. Tapi ingat, ini hidupku bukan hidup orangtuaku, bukan hidup kalian dan bukan juga hidup orang tersayang. Aku berhak memilih, aku berhak menyudahi, walaupun diri ini milik tuhan setidaknya aku tau siapa aku dan jalan hidupku.

Hentikan diskriminasi Perempuan!

Cerita yang panjang buatnya menangis darah. Sebenarnya bukan karna ceritanya tapi karna dirinya lah yang ada dalam cerita. Sekarang juga hentikan ceritanya dan karanglah cerita yang lebih indah buatnya.

I can't forget it

I can't forget this evening and your face as you were leaving. no I can't forget tomorrow when I think of all my sorrow when I had you there but then I let you go. That I should you know, what should you know I can't life if living without you Wynstelle, I can't give anymore. I'm still waiting you, always here for you Wynstelle.

That day, I hurt myself.

Beberapa hari yang lalu adalah hari terberatku. Setan datang dan berkata, "Sudahlah, dia tidak mencintaimu. Untuk apa kau berharap sesuatu yang tidak akan menjadi pendampingmu." Aku berusaha tak mendengarnya dengan telingaku, tak melihatnya dengan mataku. Meski aku sangat putus asa saat itu. Berkali-kali aku berteriak, jangan biarkan aku sendiri karna aku tak mau ditemani setan lagi untuk kedua kali! Siang ini aku tidak sendiri, tidak diingini ada ditempat ini. Aku pulang dengan airmata yang kering. Sampainya aku dikamar, kubaringkan badan dan berusaha pejamkan mata yang lelah penuh tangisan. Jemariku tak bisa menahan godaan untuk mengirim pesan elektronik penuh curahan. Hampir 3 halaman dan aku yakinkan untuk kukirimkan padanya, pada orang sangat berharga. Tak lama kemudian balasan datang berisikan tertawaan "Hahahahahaha..". Aku putar akal dan pikiran, apa yang dia tertawakan? Dan kemudian aku tersadarkan bahwa dia tak lagi punyai perasaan, bahkan sedikit saja untuk membaca curahan dengan mata hatinya. Aku kalap, aku gemetar dan langit-langit kamar seakan menjatuhkan dirinya bersama lampu 5 watt yang menerangiku dalam hati yang gelap (Saat itu). Kucoba hidupkan televisi, memcari program acara yang mungkin bisa buatku unutk tertawa dan ternyata tak satupun yang ada. Kuputuskan untuk mendengarkan lagu dalam playlist kesukaan dan tanpa sengaja lagu melow yang terdengar dan buatku makin gemetaran menahan tangisan. Tuhan, ini ujian atau jalan. Jika ujian, bantulah aku mendapatkan jawaban dan jika ini jalan, mungkin aku tidak kuat untuk meneruskan. Sampai 1jam kemudian, aku tidak menemukan satu titik cahaya (Jawaban dari tuhan). Langsung kuputuskan bahwa ini bukan ujian tapi jalan. Sepertinya hanya sampai disini aku sanggup berjalan meski aku sanggup berjalan tanpa pincang, bukan masalah dengan cara berjalan tapi ini seakan merapuhkan tulangku untuk berjalan. Jika aku teruskan, dengan sempurna pun aku gemetaran apalagi jika aku merangkak dijalan bebatuan. Sebelum aku menyerah, satu doa yang aku hantarkan pada Tuhan. "Jika ada jalan yang lebih baik setelah ini, selamatkan aku. Tapi jika tak adal yang lebih baik lagi, biarkan aku bersama disisimu." Potongan logam tajam itu pun yang pertama melukai nadiku, dan ternyata itu tak cukup buatku hilang saat itu (Darah membeku). Dipojokan dinding kamar, berdirilah alat semprot nyamuk yang jarang kupakai untuk membunuh serangga disekitarku dan akhirnya aku mendekat dan meneguknya dalam tenggorokanku. Rasanya dingin dan sedikit sepat. Tak lama setelah itu, aku pun belum ada rasa yang aneh ditubuhku dan untuk yang terakhir aku kirim pesan elektronik pada teman terdekatku saat itu. Selang beberapa menit suara terdengar memanggilku dari depan pintu rumahku. Dan ternyata pacar dari teman terdekatku. Ketukkan pintu yang cukup keras dan terus memanggilku, lagi-lagi dengan gemetar aku menahan tangisku agar tak terdengar olehnya. Sampai akhirnya begitu banyak orang diluar, dan memintaku untuk membukakan pintu dan memastikan aku masih dengan keadaan tersadar. Serontak aku tersadar, apa ini jawaban dari doa yang terakhir aku hantarkan. Mungkin ini awal dari jalan terbaik yang akan diberikan. Dengan lemas aku berjalan mendekati pintu, memutar kunci dan handle pintu untuk bertemu mereka yang menyadarkanku. Memeluknya yang pertama kulihat depan mata, terimakasih untuk kesempatannya.

Saat seperti itulah baru merasakan bahwa tubuh dan hidupku ini sangatlah berharga, maaf dan terimakasih Tuhan. Itu yang terakhir kalinya.
Sabtu, 16 Oktober 2010

Janji laki-laki, bukan janji banci.

Janji ini sangat berarti untuk sekarang atau pun nanti. Tepati dalam proses perjalanan ini, aku tahu kita penuh bukti bukan hanya janji-janji.

Plagiat.

Kasihan sekali kau yang otaknya hanya mentok dengan mencontek saja. Kata-kataku itu nyata tidak seperti kau pembajak kata-kata yang tidak bermuka.

Sumpah serapah.

Aku tidak suka mendengar perkiraan tentang tidak panjangnya jodoh hubungan seseorang. Doakan saja baiknya jika merasa memang sebagai teman dari mereka, bukan malah memperkirakan hal yang tidak nyata karna itu sama saja doa bahkan sumpah serapah.

Pasir.

Bagai pasir ditelapak tangan, semakin erat digenggam maka akan berjatuhan dan berkurang dari genggaman. Baiknya tahan pasir dengan tangan terbuka, yakinlah ia akan tetap disana.

Kamuflasemu.

Buatlah aku makin tenggelam dalam kuburan keparatku dengan teriakan-teriakanmu bukan senandung maaf kamuflasemu karna goodbye itu kebahagiaan barumu.

Hati-hati..

Analisa penyebabnya dan cari jalan terbaiknya. Jangan ambil keputusan yang tergesa-gesa yang tidak dewasa karna kecewa beserta rasa sakitnya tidak akan kembali ke asalnya.

Panjangkan jodoh jalinan hubungan.

Percakapan semalam begitu dalam, terkuras habis keraguan. Sayang, teruslah kuatkan apa yang sudah dibicarakan. Jaga, pelihara dan buatlah berkembang dengan indah. Tuhan, berilah jalan karna ini sungguh diinginkan dan panjangkanlah jodoh jalinan hubungan. Amin.

Menunggu, ditunggu dan silahkan.

Menunggu, ditunggu dan silahkan. Sepertinya yang paling sulit menjadi silahkan. Silahkan hanya menemani sepanjang keperluan menunggu dan ditunggu terkadang tidak peduli bagaimana keadaan silahkan dan menunggu karna kepentingannya sendiri. Menjadi silahkan, menunggu atau ditunggu itu pilihan dalam keadaan tapi sadarlah untuk berlaku bijak menjadi mereka agar tidak ada yang kecewa dan sia-sia.

Tidak perlu.

Tidak usah melihat kesini, tidak perlu berputar balik untuk menghampiri. Teruskan saja berlari dengan tertawaanmu, berlari kencang hingga tak terlihat lagi olehku.

Otakku muntah.

Jangan tanyakan apakah aku siap, aku kuat, dan aku sanggup. Karna membayangkannya saja, kakiku sudah tidak sanggup lagi menopangku. Jangan kira aku tak memikirkannya, otakku bahkan muntah setiap mengingatnya.

Bersiap-siaplah!

Bersiap untuk kecewa. Entah itu esok hari, lusa atau hari yang tak terduga nantinya. Ingin membuang ketakutan, ketidaksanggupan yang sebelumnya pernah berteriak keras dalam jiwa. Karna lebih indah bersiap untuk kecewa daripada bersiap untuk bahagia. (Aku percaya, jika itu memang jalannya. Aku mohon, jika itu hal terindahnya).

Percaya atau tidak.

Kau perisaiku dan juga pedang yang menusukku sewaktu-waktu. Namun kau yang sanggup mengobati luka itu. (Percaya atau tidak itulah cinta dalam dirimu)

Haruskah? Aku takut.

Haruskah pergi keluar sana? Tidak adakah yang lebih baik disini? Aku takut, tidak kuat. Kemarilah Sayang, bicarakan apa adanya

Bisa-bisanya..

Aku ini rindu, bisa-bisanya teriak lupa. Aku ini sedih bisa-bisanya teriak tawa.

Ingat dan aku tidak akan lupa.

Sebelumnya dari yang tak pernah terlihat, terbayang bahkan terpikirkan. Sekarang meski tak berada didepan mata, berusaha selalu untuk dilihat, dibayangkan dan dipikirkan. Ingat, aku ini tidak akan lupa.

Air tawar dan karangnya.

Saat ini aku mencari banyak air untuk meluluhkan karang yang selama ini aku cintai. Sebenarnya aku adalah air tapi ternyata aku tak cukup kuat untuk menyadarkan sang karang. Bukan ingin memusnahkan, hanya saja aku ingin sang karang tahu bahwa tak selamanya hidup dengan dengan wujud seperti itu akan terbuka. Bukan tidak menerima apa adanya, tapi tolonglah bahwa hidup untuk saling mengisi bukan malah unjuk kekuatan. Aku tahu kau kuat, kau tegar. Apakah semua itu cukup buatmu hidup bahagia? Aku yang lemah, aku yang sudah terlalu lelah. Setiap menitnya menghantamkan diriku untuk meluluhkanmu. Mungkin aku belum cukup lama bersamamu, seperti air garam dihadapanmu. Aku hanya air tawar yang terbawa muara dan tersesat menuju kehadapanmu. Dan ternyata itu jalanku untuk mencintaimu. Apa karna aku berbeda sehingga tak pantas diterima? Apa aku harus menjadi air garam untuk bisa disambut dengan terbuka? Selamanya aku tetap air tawar, meski kau tumpahkan berton-ton garam. Selamanya aku apa adanya yang menunggu keajaiban agar bisa kau terima.

Saat ini aku sadar, mungkin akan ada sang karang lainnya yang akan menerima. Tapi entah itu kapan waktunya, kapan datangnya. Aku tunggu sampai bulan lelah menyorotku dalam malam dilautan lepas. Setelah itu, muara bawalah aku tersesat untuk menemukan sang karang lainnya.

Aku dan kau satu-satunya, masih satu-satunya.

Wynstelle
Kau punya senyum manis dan berjalan berputar-putar di kepala, menunggu kesempatan untuk mengambilku. Kesempatan untuk istirahatku pun, kesempatan untuk membawaku ke bawah alam sadarmu. Sekarang aku bisa melihatmu membawaku terlalu jauh untuk menguburku dalam satu-satunya hatimu. Kurasa aku berdiri satu-satunya yang tersisa ketika segala sesuatu yang lain turun dari hatimu, dari hidupmu. Aku masih satu-satunya, kau masih satu-satunya. Ini semua sangat dangkal dalam pikiranku dan menarikku ke bawah sampai mataku bertemu mata kakiku dan aku mulai tenggelam saat itu. Sepanjang pandanganku, wajahmu begitu dekat disetiap mataku melihat sekelilingku. Cukup sama dan semua ini membingungkanku, hinggaku merasa lucu, pahit dan tercemar dalam otakku. Tulisan yang kau goreskan ditelapak tanganku. Buatku menebak bahwa aku adalah satu-satunya yang tidak berubah dalam hatimu. Satu-satunya yang masih berdiri ketika segala sesuatu yang lain turun dan aku masih satu-satunya. Siapapun yang tidak akan pernah ada yang bisa merubah, karna hanya aku satu-satunya yang tersisa ketika segala sesuatu yang lain pergi dan menyebabkan hanya itu semua yang ada dihati dan kepalamu. Tidak berarti itu harus diikat dengan erat, tidak percaya seakan aku tidak bisa keluar dari pikiran dirimu. Aku sudah mencoba untuk menemukan diriku dalam penentuanmu, sudah berada di sana sudah cukup lama dan meyakinkan bahwa ini tempat terbaik yang diberikan olehmu. Aku pergi kemana-mana, tetapi tidak ada satupun tempat yang baik untukku bersembunyi darimu. Kurasa aku dan kau satu-satunya, masih satu-satunya.

Hilangkan!

Perlahan menghilang, bukalah mata yang dibutakan! Bukan siapa atau apa baginya, bahkan cukup penting pun tidak.

Selasa, 10 Mei 2011

Selingkuh.

Pesanku satu, silahkan jika itu kenyamananmu (Bersama selingkuhanmu). Meski sakit setengah mati, ku usahakan untuk tidak lagi menerima kembali.

Tertampar.

Sedikit tertampar saat mendengar
Makin mencoba tegar namun ku makin tertampar
Ku biarkan kelenjar airmata mengering terkuras
Kau makin biarkan ku tertampar
Entah apa yang salah
Apa aku yang begitu rapuh
Hingga terkadang tertuduh penuh ke pura-puraan
Atau perkataan itu yang memang tidak seharusnya
Dikatakan pada aku cintaan mu
Kenapa aku begitu rapuh, dan tidak bisa menerima semua itu?

Kesempatanmu.

Tidak jelas persediaan (Hati) ini cukup atau tidak, atau bahkan kurang dari perkiraan. Sebenarnya kesempatan sudah banyak depan mata tapi lagi-lagi tidak terhiraukan. Ingin berubah tapi hanya ingin dan tidak ada gerakan keinginan itu sendiri. Apabila nanti saat berjalan dan dia meletakkan batu yang buatmu terjatuh maka relakan saja. Karna kesempatanmu tak datang kedua kalinya.

Perempuanmu, milikmu atau hiburanmu.

Perempuanmu, milikmu atau hiburanmu.
Itu pilihanmu, jika salah dan hak panita dalam pilihanmu untuk meninggalkanmu.
(Percaya selama ini hanya ilusi penuh polusi)

Ibuku..

Ibuku, aku bangga terlahir dari rahimmu, aku beruntung dibesarkan dengan baik olehmu dan aku takut kau tak merasa bangga denganku, tidak merasa beruntung memilikiku. Terus bantu aku menjadi kebanggaanmu, menjadi keberuntungan buatmu. Aku mencintaimu Ibu.

Kesalahan, memaafkan.

Gemetar, dada berdebar kencang sekali, sekencang rasa takut ini. Tidak tahu jelas karna apa, dasar bodoh! Jelas-jelas karna kesalahanku sendiri. Sebenarnya kesalahanku ini karna usaha untuk menghilangkan rasa butuhku denganmu tapi ternyata lagi-lagi usahaku salah. Serba salah, dan selalu saja salah. Lelah sekali dengan keadaan diri seperti ini, selalu salah selalu menjadi massalah. Aduh ...


Rasa takut sedikit reda dari semalam, tapi malam ini lebih dikagetkan dengan perkataan mereka. Ketakutan ditambahkan keraguan. Astaga, kenapa semua begitu buruk. Buruk suasana hati, buruk kondisi tubuh ini. Aku mohon, cukuplah hidupku sekeparat ini dan jangan ditambahkan lagi.


Yang terakhir, sebenarnya aku sudah bosan meminta maaf dan apalagi yang aku mintai permintaan maaf, mungkin muak dan bukan lagi bosan. Tapi hanya itu yang bisa dilakukan sekarang, aku mohon beri kesabaran buatku karna itu juga yang aku beri selalu. Ingat, bukan aku pamrih. Hanya saja aku ingin rasa yang ada buatku sama besar atau bahkan jauh lebih hebat dari rasaku buatmu. Mungkin bisa seperti ini ungkapannya "Walaupun kau berbohong dengan pernyataan cintamu, Aku tetap mencintaimu". Bodoh jika dipikir dengan akal sehat, tapi aku percaya setiap orang pernah ada diposisi terbodoh karna perasaan cintanya. Aku tidak pernah merasa menyesal dengan kesalahan dan kebodohan dari perasaan karna aku yakin itu semua adalah proses. Seperti jalan berkerikil, berlumpur, semak belukar dan gelap yang harus dilalui saat mendaki gunung yang diingini, semua itu dilakukan demi menikmati apa yang diinginkan nati. Hasil yang buruk dari sebuah proses sekalipun pasti memiliki hal baik yang akan kalian pakai sewaktu-waktu dalam proses pencapaian kembali.


Aku maklumi kekecewaan, aku terima kemarahan. Tapi jika tidak ada kata "memaafkan" lebih baik berbaliklah badan dan teruskan perjalanan. Jangan pernah kembali melihatku kebelakang, aku yakin ada kecerahan dari hilangnya aku. Tapi jika sebaliknya, aku dimaafkan dan aku diberi kesempatan. Aku akan coba menjadi kebaikan sehingga tidak akan ada lagi alasan untuk tidak dimaafkan dan untuk ditinggalkan.

Cemburu.

Begitu egois rasanya membenci orang masalalu mu. Begitu benci begitu marah dan begitu tidak menginginkan. Dengan kesadaran semua terjadi tapi tetap saja kemarahan. Keraguan datang dengan sesukanya dan sangat sulit diusir dengan keras. Sebenarnya apa mau mu ? mengganggu pikiran, hati dan akal ku ? Merusak apa yang sudah aku bangun, meski aku tahu dan sadar. Bahwa aku pun punyai orang masalalu ku yang pernah begitu nyata tapi aku tidak pernah mau tahu dan mengerti untuk orang masalalu mu. Begitu egois, ya itu lah cemburu.

Perempuan.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki, seperti perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, dan rahim untuk melahirkan. Sehingga tanpa disadari ketika kalian para lelaki menjalankan sisa hidupmu. Akan menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan. Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki. Tetapi ia butuh jaminan rasa aman karena ia ada untuk dilindungi. Tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.
Sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang.. Seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Ia lembut bukan untuk diinjak! Jika lelaki berpikir tentang perasaan perempuan, itu sepersekian dari hidupnya. Tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya. Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki.
Karena kau dan dia adalah satu. Dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya.

Benang merah.

Putar terus kau pusingkan
Tarik dan ulur benang merah ini
Hingga kau lelah hingga kau patah
Aku tidak akan rapuh meski benang merahku kau putuskan
Aku tetap seperti inim tetap sehelai benang merah
Sebelum kau mainkan dan bahkan kau putuskan

Kehilangan jalan pulang.

Sama seperti malam-malam sebelumnya
Sebelum tidur, aku selalu mengikat erat mimpiku agar tahu jalan pulang

Malam ini mimpiku cukup indah
Bertemu seseorang yang mampu mengantarku kembali kekamar (Sepertinya)
Tapi tiba-tiba saja aku terpisah dilorong gelap yang panjang
"Hei! Kau dimana?" "Aku tak bisa melihatmu, begitu gelap depan mataku!"
"Aku disini" Jawabnya sambil mengenggam tanganku
Cukup tenang karna tak sendiri ditempat asing ini

Sepanjang jalan dia bernyanyi untukku
Tidak jelas ucapannya, tapi indah sekali suaranya
Tidak lama aku tertidur, aneh karna aku tidur dengan kaki terus berjalan
Dia tidak mencoba membangunkanku saat bertemu jalan keluar dan ada celah cahaya
Akhirnya aku terbangun karna banyak sekali suara anak-anak kecil berlarian memanggilku

Saat membuka mata, tidak ada satupun orang dihadapan mata
Dia pun tidak ada, meski genggamannya masih terasa
(Mungkin aku terjebak ditempat ini) Dan akhirnya aku lelah
Kehilangan jalan pulang
(Tersadarkan bahwa aku tidak akan pernah bisa pulang, karna kematian)

Rindu..

Angin akan menerbangkanku cepat, masuk melalui jendelamu.
Meski tidak dalam hatimu.
Tapi setidaknya, aku bisa menemanimu sesaat.
Selagi kau terpejam dan lelap.

Kamarmu (Tempat rindu-rinduku tercecer berantakan).
Ketika pada akhirnya rindu-rindu itu menjelma tanda yang tak pernah mengerti aku baca.
Semoga saja tanda itu bisa kau baca dan mengerti rindu-rinduku yang berantakan dalam kamarmu.

Setia teman dan saudara.

Aku adalah salah satu dari 5 anak burung dalam sangkar. Kami berceloteh riang, bermain dan berkembang bersama seraya menunggu induk datang membawa makanan. Suatu hari kami anak burung yang tak lagi kecil, tak lagi terkurung dalam sangkar. Sayap kami sudah yang cukup kuat untuk terbang, cakar yang sudah cukup tajam untuk memangsa. Tapi tanpa tersadarkan, mulai hari itulah aku berpisah dengan mereka. Hari ini aku merindukan mereka yang lupa, yang membuang muka saat berjumpa dan tak saling sapa saat tatap muka. Saudaraku, aku tidak pernah lupa, tidak pernah menghilang dan bahkan tetap berada dalam sangkar dimana tempat kita berkembang bersama.

Thanks god..

Wynstelle .. He's like that, just for me. Thanks god because you sent him for me, complete package that all I need. Thank you because I've found him. He is still only one, still only him and it seems he will long soulmate, Amin.

Kertasku dan khayalanku.

Kertas ini sangat putih, sangat bersih. Tak ada satu titikpun yang mengotori. Sampai akhirnya aku menemukan pena bermata jarum disebuah laci. Aku butuh berpikir berpuluh-puluh kali untuk menulis dikertas putih ini. Tiba-tiba keesokan malam aku yakin untuk menuliskan sesuatu di kertas putihku satu-satunya ini. Entah kata itu kudapat dari mana, dengan yakinnya "Wynstelle" kutulis begitu saja. Ya, itu kata pertama yang kutulis dengan membuka mata. Paginya aku terbangun dan ternyata semalam aku tertidur dimeja belajarku. Sentak aku tersenyum melihat tulisan dikertasku.

"Wynstelle, aku tunggu sampai kau menemuiku disuatu tempat favoritku. Mengahantarkan senyum disetiap pagi depan rumahku, besamaku dalam keadaan apapun. Wynstelle, aku tak pernah tahu wajahmu, model rambutmu, dan suaramu tapi entah kenapa aku begitu yakin genggaman tanganmu. Aku hampir gila, membayangkan bagaimana rupamu setiap malamnya. Sampai akhirnya dengan berani aku mengotori kertas putihku dengan pena, dengan khayalan akan dirimu saja. Kapankah kau datang dan memintaku untuk selalu bersama? Aku akan selalu bersedia, entah itu sejenak atau untuk selamanya. (Selamanya)"

Jujur disalahkan, lain kali lebih baik bohong sepertinya.

Ini sudah tulisan ketiga pagi ini. Masih tentang kesalahan karna kejujuran. Terkadang tidak habis otak berpikir jungkir balik. Ada yang bilang "Seburuk apapun kenyataannya lebih baik jujur", oh yeah? Kenapa tidak dengan malam ini? (Diatas kepalaku sudah begitu banyak burung jatuh karna bingung). Ayolah.. Jadi apa yang salah? Mana yang benar? Jujur disalahkan, bohong makin salah tapi tidak disalahkan. Jadi apa sebaiknya lain kali berbohong? (Pelajaran terbodoh yang didapat pagi ini)

Aku tidak cacat, aku tidak sempurna.

Aku terkadang cacat dalam (...), meski terlihat cukup sempurna fisiknya. Aku tidak akan pernah menjadi sempurna bahkan ingin pun tidak ada. Hanya saja berharap, semoga cacat dalam (...) cepat menghilang. Karna aku tidak cacat, aku tidak sempurna!

Sepulangnya..

Malam sepulangnya aku berkaca-kaca, pipi basah. Tenang bukan karna airmata tapi tetes hujan. Sepulangnya aku bercerita, "aku gugup, aku takut." Tapi lagi-lagi salah, jujur begini bohong apalagi. Ini sudah berbusa (mulutku), sama seperti ketakutanmu. Serius! Aku juga, tapi tidak juga seperti itu bicara. Apa aku seperti itu? Sedih sekali.. Sepertinya lelah beberapa kali memanggil dan pesan (elektronik), menunggu sampai pantat ini sudah cukup lebar untuk dilihat (bukan bohay dan aduhay). Cukup! Bahkan maunya berhenti tak lagi hanya cukup. Baiklah, aku tetap menunggu sambil berbaring dan memejamkan mata. Sampai jumpa pagi nantinya, jangan lupa balas panggilan dan pesannya (elektronik).

Belum juga kembali.

Aku ini tidak galau hanya saja perlu berpegangan erat. Tapi kepada siapa?
Tidak ada, jika tidak ada yang bisa kupinjam ketenangannya, bantu aku mencarinya. Kemana perginya? Sudah beberapa hari ini pergi tanpa pesan kapan akan pulang. Jawablah apa saja yang ada diujung lidah kalian.

Kapan kembali? Beberapa hari lagi.

Malaikat kecil pergi dan datang lagi beberapa hari. Iblis berbisik ditelinga saya hari ini. Aku tidak akan pernah mendengar. Dijanjikan saya akan menemukan sedikit pelipur lara dan beberapa ketenangan pikiran saat malaikat kecil menghilang. Sepertinya selama itu aku tidak merasa begitu putus asa dan lapar, begitu lemah dan tak berdaya. Hanya sedikit saja.

Tragis..

Semalam suntuk berpikir, mata terkuras dan hati bagai diremas. Esok pagi saat terbangun, badan membiru terbujur kaku tenggelam berdarah. Tragis.. Tidak perlu menangis karna sedih, airmata buaya tidak akan menghidupkannya lagi. Bahagia melihatnya mati menahan hati? Semoga hati ini cukup kebal dari tusukkan belati emasmu.

April..

Tahun kemarin dibulan yang sama, bertemu dan memulai apa yang sudah cukup diyakini berdua. Berbulan-bulan berikutnya banyak hal yang sulit diterima datang menghampiri berdua hingga akhirnya ada peristiwa yang dianggap hina oleh beberapa pasang mata. Tapi tidak sedikitpun aku menyesalkan dengan apa yang sudah berjalan, karna itu adalah proses berdua hingga akhirnya bertemu dibulan yang sama pada tahun ini dan mendapatkan doa yang cukup untuk melancarkan perjalanan berdua. Terimakasih.. Berjanji menjaga dan pelihara semua. Semoga berada dan bertemu lagi dibulan yang sama ditahun-tahun berikutnya. Amin..

Fuuh..

Menjual pesona sembarang media, terpaksa melepas demi imaji indahnya. Sementara, bahkan sebentar saja dibuatnya tidak terbang, tidak juga menapak hanya saja melayang tidak bebas, tidak juga terjamah. Fuuh.. Renungkan, sepanjang pikiran terbiasa.

Tidak bermaksud, hanya ingin direnungkan sejenak. Sejenak saja!

Cukup terbaca dari beranda dunia milik maya (bukan nama, hanya kesamaan nama saja). Malam ini sepertinya P (lagi) menjadi korban dari perasaan hebatnya dengan L (lagi-lagi L yang sama, pelaku dari korban sebelumnya. Dan lagi sebenarnya tak pantas disebut L.). L itu bukan seorang pembunuh atau pun koruptor yang sering mondar-mandir di tayangan berita, L itu jauh lebih kejam dari mereka. Awalnya datang dengan sebuah senyuman, puluhan obrolan, ratusan hadiah (terkadang malah meminta), ribuan rayuan anjing gombal, dan akhirnya jutaan alasan untuk meninggalkan saat apa yang diinginkan sudah dinikmati dengan keparat.

Ini hanya sebuah curahan dari apa yang tidak sengaja dan akhirnya menjadi sorotan mata. L, jaga dan hormati pasanganmu (P) seperti Ibumu dan saudara perempuanmu.

Lebih baik itu kentut busuk daripada angin tak berbau.

Sepertinya celoteh sampahku tidak pernah tercium bahkan terdengar sekalipun. Cerita sakit terdahuluku pun bagai angin tak berbau (Aku lebih berharap itu seperti kentut busuk, meski tidak enak pasti akan terisap). Jika aku tahu lawan bicaraku sama seperti orang terdahuluku, mungkin aku akan siapkan lebih dulu rasa kecewaku. Tapi dalam keadaan apapun, komitmen terpenting buatku meski komitmen darinya penuh ragu. Sepertinya besok harus banyak persediaan tisue bahkan handuk lebih bagus.

Malaikatmu.

Kau ikat diriku Dengan indahmu
Yang berharga bagi Kita semua
Ini indahmu Tak jauh hilang
Terkubur dalamnya lara
Dalam luka dalam duka
Aku bukan malaikatmu
Yang akan selalu ada
Disampingmu sepanjang waktu
Ingin bebas
Andaikan sang waktu Dapat kuputar
Balik lagi Kemasa itu
Akan kulepas Semua Indahku
Karena diriku Tak mampu
Ku tak bisa Tanggung semua
Always Say you love me
So please give me room To be
Dont belong to you alone

Nynmphea - Malaikatmu

Air gula dan pahit lidah.

Beberapa saat setelah percakapan hebat yang sudah mulai mereda.
Telinga : Boleh minta air gulanya?

Mulut : untuk apa?

Telinga : ada tidak?

Mulut : ada.

Telinga : Boleh aku minta sedikit?

Mulut : Boleh, untuk apa? (kedua kalinya bertanya)

Telinga : Untuk memaniskan lidah pahitmu tadi.

Mulut : #%^@!*&~;!$% ...!!! (lebih pahit dari percakapan sebelumnya)

Telinga : Semoga lekas sembuh.

Special to someone who makes me fall down with her mouth.
Semoga saja rasa sakit ini cepat sembuh dan kau disadarkan.
Maaf, hanya dengan seperti ini bisa mengurangi.
Daripada aku jadi sepertimu, naudzubillahi mindzalik.

Padahal..

Gelap dan melayang. Tidak ada yang melihatku, tidak ada yang menangkapku. Ringan, tidak terlalu tinggi padahal. Sangat menyakitkan.

Kembalikan sepatuku, pelindung langkahku!

Selama ini aku berjalan dengan sepatu kets hitamku, meski buluk dan sedikit berbau tapi aku sangat menyukainya, sangat nyaman memakainya. Melindungiku dari kerikil bebatuan, panasnya aspal dan genangan air dari hujan dibulan Desember. Oh aku begitu menyukainya. Dia juga yang setia menemaniku kemana saja, kemana cahaya dan gelap berada. Tapi sejak Minggu dini hari kemarin, sepatu sebelah kananku menghilang entah kemana. Yang dia tinggalkan hanya pesan bahwa dia sudah terlalu sakit melindungi kakiku yang terus menyiksanya. Sejak itu juga aku berjalan dengan rasa bersalah dan sakitnya tumit yang terluka karna kehilangannya. Aku pun tidak sanggup lagi berjalan melewati kerikil, aspal dan air dibulan Desember ini. Bahkan hingga berakhirnya Desember ini, dia tidak juga aku temui mungkin aku akan merangkak seperti bayi.

Selesai.

Hari ini dan seterusnya.. Hal yang tidak sanggup aku lihat dan untuk dilalui. Mungkin tidak lah penting buat kalian terlebih lagi dia yang menghilang. Seandainya bisa meminta mati suri, aku akan meminta itu malam ini dan kembali hidup esok lusa atau bahkan tidak sama sekali.

Kesalahan yang tidak diberi kesempatan buatku begitu lemah, ketakutan, dan gemetar. Bodoh sekali rasanya, terlihat konyol sekonyol babi dalam panggangan. Tapi aku manusia biasa, bukan babi, bukan juga belati yang dengan sengaja menyakiti tanpa sedikitpun peduli. Aku berhati, aku yang punyai tapi sudahlah, semua sudah kau putuskan untuk berhenti dan tidak tersanggupi.

Waktu tidak akan pernah kembali, dan tidak juga menunggu semua ini. Ia terus berjalan tanpa peduli, siapa yang tersakiti, siapa yang berusaha mencari jati diri.

Kau tetaplah engkau, Wynstelle yang pernah aku temui di bulan April malam itu dengan kaos putihmu. Sampai kapan pun kau tetap "Wynstelle" ku. Maaf jika aku tidak pernah bisa, tidak pernah sebaik yang diinginkan.

.....

Ibuku, benar sekali perkataanmu malam itu "Sayang, sudah banyak yang kau korbankan buatnya tapi apa yang dia korbankan buatmu ? Apa Sayang ?". Sore ini aku kembali ingat perkataanmu, sangat sakit bu. Baginya tidak ada yang perlu dikorbankan, sekalipun untuk aku bu. Rasanya aku ingin pulang sekarang juga, ingin pelukan hangatmu untuk meredam tangisanku. Tapi Ibu, meski sakit luar biasa aku tidak sanggup ingkari apa yang sudah aku perjuangkan hingga sekarang, meski baginya semua tidak ada, tidak berguna. Apa salah bu kalau perasaanku sebesar ini?

Buta dan tuli.

Aku disangka buta loh, padahal dengan jelas aku punya dua mata yang indah (Menurutku). Tidak buta warna tidak juga buta huruf. Tapi aku memang buta, hanya untuk melihat yang tidak aku suka.

Begitu juga dengan mendengar, aku punya gendang telinga yang sehat walaupun pernah terluka, pernah berdarah. Tapi aku disangka tuli, lebih tepatnya tidak bisa mendengar. Sebenarnya bisa tapi terkadang memang tuli, tuli dan tidak akan mendengarkan kalian yang berkata yang menyakitkan yang memuakkan.

Sakit bukan? Kasihan..

Entah harus dimulai dari mana dari kapan anda mulai berbicara, mendengarmu saja menyakitkan dan tidak akan kembali mendengarkannya. Saya putuskan untuk diam, diam dan kemudian tertawa. Jangan bertanya apa yang saya tertawakan karna anda lah jawabannya anda yang saya tertawakan hingga terbahak-bahak seperti HAHAHAHA ! (Sambil guling-guling dipasir dan mencakar-cakar dinding)

Tersinggung dengan suara itu ? Silahkan, dan nikmati suara itu. Suara yang tidak seberapa menyobek seperti perkataanmu. Boleh aku kembali tertawa ? Jika boleh akan saya sertakan dengan kata-kata. Tidak, tenang saja tidak akan menyakitkan tapi akan anda ingat, ingat dan terus ingat hingga ingatan itu termakan oleh rasa tua anda.

Manusia mati, manusia tanpa hati.

Berada dalam tempat yang gelap
Pekat, dingin tanpa celah
Bukan penjara, bukan juga sebuah peti mati
Ini rumah tapi bukan rumah

Dijanjikan kegembiraan semu
Hanya kamuflase, hanya
ebih memilih kosong
Dan tidak berisi seperti ini

Berada dalam kerumunan
Sangat ramai
Tapi semua manusia mati
Manusia tanpa hati

Bajingan.

Hal yang sama terjadi lagi dengan orang sesampingku. Kenapa begitu senang menghampiri ? Terkadang aku berpikir bahwa makhluk itu begitu jahat datang mengataskan cinta, sangat manis semua nya tapi setelah apa yang ia inginkan sudah ia dapatkan dengan keras dan tega nya ia tinggalkan tanpa dosa. Dengan menghalalkan segala alasan hingga semua begitu rapuh dan melemah, menutup hidup. Jangan tanya kenapa terjadi seperti itu !

Senin, 09 Mei 2011

Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta Diluar Angkasa.

Direntang waktu yang berjejal dan memburai kau berikan
Sepasang tanganmu terbuka dan membiru, enggan
Di gigir yang curam dan dunia tertinggal dan membeku sungguh
Peta melesap dan udara yang terbakar jauh

Kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa
Seperti takkan pernah pulang kau membias di udara dan terhempaskan cahaya
Seperti takkan pernah pulang, ketuk langkahmu menarilah di jauh permukaan

Jalan pulang yang menghilang, tertulis dan menghilang
Karena kita, sebab kita, telah bercinta di luar angkasa

--------------------------------------------------------------------------------------------------

You're my boyfriend, my wynstelle, my savior, my best supporter, my mood controller, my source of happiness, my guardian angel, and my future. You're that all I need, you're my reason to live, i'll try to stay alive more and more. I love you until i met my goodbye. Every time I see you, you complete my life so please stay like this, as it always me feel so perfect. I’ll never let you go, I’m trying to fix this feeling till the end of my day. I wish I could be honest when I’m there with you. I wish I started my life with you. Please just make our future true, together we can make it true.

Kehilangan Keajaiban.

Aku tidak peduli karena aku kehilangan keajaiban. Mengapa terbaik tidak bisa membuatnya tidak ada lagi. Ini seperti drag lama yang diambil sebelum asap putih hits langit seperti burung di malam hari dan itu palsu seperti film. Dua wajah kalian terkunci di bibirku, apakah waktu terburuk mengejar pikiran itu? Tidak ada harapan, tidak dirumah karena mungkin aku palsu, mungkin kalian harus disalahkan, mungkin aku binatang.Tersandung mabuk cahaya, aku telah membuat kesalahan. Dia tidak akan meninggalkan aku sendiri. Dan jika kalian tidak menemukanku di halaman depan, temukan cara untuk mengatakan bahwa kalian melihatku dan jika kalian tidak menemukanku dalam sebuah film, temukan cara untuk mengatakan bahwa kalian mengenalku. Dia dan aku berjalan sepanjang jalan tapi kami bersama tidak akan berakhir dan jika kalian tidak menemukan sama sekali, lalu aku makin tidak akan peduli. Oh yeah? Jika aku bisa menemukan tempat untuk liburan, mencari kekacauan bahwa aku sudah menjadi aku menghancurkan apa yang aku sukai.

Anak Jalanan.

Mulianya kalian para pekerja
Berusaha bertahan hidup dan terus berusaha mencapai mimpinya
Benar tidak salah usaha kalian
Tapi sangat saya sedihkan harusnya saat kalian berbahagia
Bersenang-senang dengan tmn sebaya dan menikmati indahnya bangku sekolah
Harus tertunda karna keadaan dan kondisi yang tidak adil bagi kalian
Pagi siang dan malam sama saja bagi kalian tidak ada bedanya
Tak kenal panas hujan dan lelah kalian terus berkeringat
Demi sesuap nasi dan prtahanan dari sebuah kehidupan yang kejam
Tidak ada yang salah dari semua ini
Bukan salah tuhan bukan salah orangtua kalian bukan juga salah dari keadaan
Hanya saja tuhan terlalu sayang pada kalian sehingga memberi cobaan yang berat
Yang akan berbuah manis dan indah pada saatnya nanti
Percayalah ! bahwa keadaan tak selamanya seperti ini
Percayalah ! bahwa tuhan sangat menyayangi kalian
Percayalah ! bahwa kalian bisa merubah kesedihan yang ada pada saat ini
Teruslah bertahan teruslah mengejar mimpi kalian, anak jalanan

Coldplay - The scientist

 

Blog Template by YummyLolly.com