Kau laki-laki tapi seperti waria, tidak pasti, tidak berkomitmen dan tidak setia. Siang dan malamnya berbeda, hanya sesuai keinginannya. Berganti-ganti sesuai harga, sesuai nafsu belaka. Aku tidak menyalahkan warianya tapi laki-lakinya, ingat laki-lakinya!
Hari ini ucap suka saat perempuanmu sama seperti keinginanmu tapi beberapa hari kemudian kau tinggalkan perempuanmu karna punyai ketidaksengajaan yang tidak sesuai hasratmu. Hey! Carilah perempuan jauh diujung dunia sekalipun, tak ada satupun yang terlahir tanpa cacat sedikitpun (Fisik, ideologi dan masalalu). Kau Adam dan dia Hawa dari tulang rusukmu, bayangkan jika dia tidak sempurna apalagi kau yang tercipta terlebih dahulu darinya. Sadarlah kau lebih cacat (Emosi) darinya, egomu yang tinggi, emosimu yang terlalu mengeraskan kepalamu hingga menghancurkan hatimu. Kenapa kau terlahir begitu angkuh? Apa karna kau laki-laki, apa karna kau akan menjadi suami? Kau salah, karna kau waria dan tidak akan bisa menjadi suami jika tak bisa menepati janji."
Maaf, bukan maksud untuk mencerca disini tapi aku tak punya media lain selain ini. Aku berteriak keras pun tak didengar, berdiri didepanmu tak dihiraukan. Seperti tak butuh siapapun, seperti sanggup tanpa aku (Perempuan). Lagi-lagi hanya bisa berkata "Hanya Tuhan yang tahu, yang memberi jalan hidupku maupun hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar