Rabu, 11 Mei 2011

Air tawar dan karangnya.

Saat ini aku mencari banyak air untuk meluluhkan karang yang selama ini aku cintai. Sebenarnya aku adalah air tapi ternyata aku tak cukup kuat untuk menyadarkan sang karang. Bukan ingin memusnahkan, hanya saja aku ingin sang karang tahu bahwa tak selamanya hidup dengan dengan wujud seperti itu akan terbuka. Bukan tidak menerima apa adanya, tapi tolonglah bahwa hidup untuk saling mengisi bukan malah unjuk kekuatan. Aku tahu kau kuat, kau tegar. Apakah semua itu cukup buatmu hidup bahagia? Aku yang lemah, aku yang sudah terlalu lelah. Setiap menitnya menghantamkan diriku untuk meluluhkanmu. Mungkin aku belum cukup lama bersamamu, seperti air garam dihadapanmu. Aku hanya air tawar yang terbawa muara dan tersesat menuju kehadapanmu. Dan ternyata itu jalanku untuk mencintaimu. Apa karna aku berbeda sehingga tak pantas diterima? Apa aku harus menjadi air garam untuk bisa disambut dengan terbuka? Selamanya aku tetap air tawar, meski kau tumpahkan berton-ton garam. Selamanya aku apa adanya yang menunggu keajaiban agar bisa kau terima.

Saat ini aku sadar, mungkin akan ada sang karang lainnya yang akan menerima. Tapi entah itu kapan waktunya, kapan datangnya. Aku tunggu sampai bulan lelah menyorotku dalam malam dilautan lepas. Setelah itu, muara bawalah aku tersesat untuk menemukan sang karang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coldplay - The scientist

 

Blog Template by YummyLolly.com