Selasa, 10 Mei 2011

Kertasku dan khayalanku.

Kertas ini sangat putih, sangat bersih. Tak ada satu titikpun yang mengotori. Sampai akhirnya aku menemukan pena bermata jarum disebuah laci. Aku butuh berpikir berpuluh-puluh kali untuk menulis dikertas putih ini. Tiba-tiba keesokan malam aku yakin untuk menuliskan sesuatu di kertas putihku satu-satunya ini. Entah kata itu kudapat dari mana, dengan yakinnya "Wynstelle" kutulis begitu saja. Ya, itu kata pertama yang kutulis dengan membuka mata. Paginya aku terbangun dan ternyata semalam aku tertidur dimeja belajarku. Sentak aku tersenyum melihat tulisan dikertasku.

"Wynstelle, aku tunggu sampai kau menemuiku disuatu tempat favoritku. Mengahantarkan senyum disetiap pagi depan rumahku, besamaku dalam keadaan apapun. Wynstelle, aku tak pernah tahu wajahmu, model rambutmu, dan suaramu tapi entah kenapa aku begitu yakin genggaman tanganmu. Aku hampir gila, membayangkan bagaimana rupamu setiap malamnya. Sampai akhirnya dengan berani aku mengotori kertas putihku dengan pena, dengan khayalan akan dirimu saja. Kapankah kau datang dan memintaku untuk selalu bersama? Aku akan selalu bersedia, entah itu sejenak atau untuk selamanya. (Selamanya)"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coldplay - The scientist

 

Blog Template by YummyLolly.com